Da’watul Haq  ( Doa Yang Hakiki  )

Da’watul Haq  ( Doa Yang Hakiki )

Permohonan  Do’a atau Munajat yang di mintakan kepada sang Pemilik Pengabulan, tidak serta merta mudah dan akan dikabulkan-Nya karena menilik dari Firman-Nya tergantung dan melihat Background dari  si pemohon juga…!!!!

*Artikel dibawah ini mengajak kita untuk untuk mengukur kelayakan dalam  Doa-doa yang senantiasa kita panjatkan kehadhirat Allah Ta’ala…..

لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ ۚ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ

Hanya kepada Dia-lah doa yang hakiki. Dan yang mereka seru selain Dia, tidak menjawab sedikitpun, kecuali seperti orang yang menjulurkan kedua tangannya ke air supaya sampai ke mulutnya, tetapi itu tidak akan sampai kepadanya. Dan tidaklah doa orang-orang kafir itu kecuali akan sia-sia belaka. ( Ar Ra’d : 14 ).

Dalam Al-Qur’an dan Tafsir singkat termuatnya 4 katagori Apa, Bagaimana,  Mengapa dan untuk apa Doa-doa di haturkan oleh sang hamba Allah yang menginginkan permohonannya didengar dan juga dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Baca Juga : Ujian yang Datang, Tanda Allah Sayang

  • Tuhan sajalah yang patut (Layak) disembah

Fokus terhadap permohonan yang dipanjatkan dan kepada satu-satunya keyakinan yang terpatri dalam  qalbu hambanya bahwa hanya kepada Allah Ta’ala  dia memohon akan sesuatu yang ia inginkan, didalam hatinya perwujudan ayat Alqur’an “ قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ  ” Katakanlah bahwa Tuhan itu Esa menjadikan akan dirinya betapa keyakinan yang sempurna ada, dan menjadikan modal awal bagi Insan (hamba) yang menyatakan dirinya orang yang beriman.

Penjelasan tersebut di perjelas dengan Ayat Al-Qur’an-ul karim dalam Surah Al-Fatihah :

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ

“Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami minta pertolongan”.

Permohonan dan munajat  yang diinginkan harus menjadi penyatuan dari pengharapan dan kepada siapa dia memintanya, terbentuk mejadi satu kesatuan yang bulat demi tercapainya suatu cita-cita atau apa-apa yang menjadi suatu permintaan yang panjatkannya… 

  • Hanya Sholat dan berdoa kepada Tuhan sajalah yang dapat berguna dan berfaedah bagi manusia 

Rangkaian selanjutnya  اَلدُّعَاءُ مُخُّ اَلْعِبَادَةِ “Doa dalam Sholat Merupakan Intisari dalam Ibadah”. Dan itu itu semua tertuju kepada Allah Ta’ala saja, dalam artian tatkala kita sedang melaksanakan Sholat dan dalam sholat-sholat itulah hambanya memohonkan sesuatu yang dimintanya dengan unsur yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam memohon, itu menjadi kunci terwujudnya dalam pengabulan doa yang dipanjatkan…

Doa-doa dalam sholat menjadikan seorang hamba Berdialog langsung kepada sang Khaliq dan merupakan doa-doa yang dimintakan oleh seorang hamba kepada Allah Ta’ala tidak menjadikan batasan atau penghalang antara sang peminta dan terhadap sang Pemberi. Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak doa ketika sedang sujud sholat.

Sebagaimana tertuang dalam Hadits Riwayat Muslim   Rasulullah ﷺ bersabda :

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Keadaan seorang hamba yang  palig dekat dari Rabbnya ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa” (H.R. Muslim).

Doa merupakan salah satu cara seorang hamba untuk berkomunikasi atau bercakap-cakap dengan Tuhannya, dan saat berdoa itulah seorang hamba bisa memanjatkan harapan dan menjadikannya  lebih dekat kepada Allah Ta’ala, walaupun berdoa bisa dan dapat dilakukan dimana dan kapan pun tetapi ada keistimewaan tersendiri saat melakukan doa tatkala sedang bersujud. Adapun doa-doa dalam sujud itu tertuang dalam penghambaan tatkala sang hamba mendirikan amal ibadah (Sholat).  Banyak manfaat dan faedah yang akan kita rasakan saat berdoa serta melakukan doa-doa pada waktu-waktu yang mustajab, sujud dalam sholat adalah diantara waktu-waktu yang mustajab tersebut.

Baca Juga : Shalat Lima Waktu, Apa Maknanya?

Rasulullah ﷺ berkenaan dengan Doa bersabda :

“ Tiada yang paling mulia dalam pandangan Allah Ta’ala, selain dari berdoa kepada-Nya ketika dalam keadaan lapang.”  (HR. Al-Hakam).

  • Suara Allah sajalah yang berkumandang untuk mendukung kebenaran

Kumandang  Allah Ta’ala sudah barang tentu bukan halnya kumandang Adzan yang dikumandang oleh seorang  Muadzin untuk memanggil Orang-orang untuk mendirikan sholat, melainkan bagaimana Kumandang  atau seruan Allah Ta’ala melalui firman-Nya yang telah diwahyukan kepada sang hamba Insan Kamil  yakni baginda Rasulullah ﷺ dan termaktub dalam sebuah kitab yang bernama Al-Qur’an-ul-karim yang merupakan pedoman atau sebagai tuntunan bagi orang-orang yang beriman dan juga petunjuk bagi orang-orang muttaqiin dan tidak adak ada keraguan didalamnya sebagaimana firman-Nya :

لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ

Tidak ada keraguan didalamnya dan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”. ( Al-Baqarah : 2 )

Kumandang (Al-Qur’an) yang disampaikan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya (Muhammad ﷺ) melalui Malaikat Jibril  penghantar  keyakinan akan hambanya terhadap wujud Allah Ta’ala untuk menjadikannya sebagai pedoman hidup baik didunia maupun diakhirat.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Ta’ala sebagai kumandang untuk pembeda antara Hak dengan yang Bathil dan ajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an akan membimbing manusia ke jalan yang benar dan tidak tersesat sehingga manusia memiliki Keimanan yang dan Akidah yang benar serta lurus.  Permohonan seorang hamba tertuang  juga dalam    firman-Nya :

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ 

Tunjukanlah kami Jalan yang lurus”. ( Al-Fatihah : 6 ) dan ..

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ

“Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk dan furqon. ( Al-Baqarah : 185 )

  • Suara Allah sajalah yang akan Unggul

Suara Allah (Al-Qur’an) sudah merupak suatu janji kepada Rasulullah ﷺ dan akan mengalami kemenangan serta keunggulan terhadap Agama-agama yang lain dan juga penghantar akan hamba-hamba untuk mencapai derajat yang unggul juga…

Firman-firman-Nya :

Qs. Al-Maidah : 48

وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ 

“Dan kami telah menurunkan Kitab yang mengandung kebenaran kepada engkau, menggenapi apa yang telah diwahyukan sebelumnya didalam alkitab dan sebagai penjaga atasnya. Maka putuskanlah perkara diantara mereka dengan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dengan berpaling dari kebenaran yang telah datang kepada engkau. Bagi setiap orang diantaramu Kami menetapkan peraturan dan jalan. Dan seandainya Allah menghendaki niscaya Dia akan menjadikan kamu satu umat, akan tetapi Dia hendak menguji kamu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Kepada Allah-lah kamu semua akan kembali, lalu Dia akan memberitahukan kepadamu tentang apa yang kamu berselisih didalamnya”.

Kebenaran kebenaran dalam Al-Quran terdapat juga dan Firman-firman-Nya surah Al-Haqqah: 48-52

وَإِنَّهُۥ لَتَذۡكِرَةٞ لِّلۡمُتَّقِينَ     

*Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu nasihat bagi orang-orang muttaqi

وَإِنَّا لَنَعۡلَمُ أَنَّ مِنكُم مُّكَذِّبِينَ

Dan sesungghnya pasti kami mengetahui bahwa diantaramu ada orang yang mendustakan Al-Quran

وَإِنَّهُۥ لَحَسۡرَةٌ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ

Dan sesunguhnya Al-Qur’an itu akan menjadi sumber penyesalan bagi orang-orang kafir

وَإِنَّهُۥ لَحَقُّ ٱلۡيَقِينِ

Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kebenaran yang meyakinkan

فَسَبِّحۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلۡعَظِيمِ

Maka bertasbihlah dengan nama Tuhan engkau, yang maha besar.

Dan merupakan Jaminan juga diberikan Allah berkenaan dengan Al-Qur’an

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ 

“Sesungguhnya Kami-lah menurunkan Alqur’an dan sesungguhnya Kami-lah benar-benar memiliharanya”. ( Al-Hijr : 9 )

Baca Juga : Nasihat Khalifah Islam tentang Doa dalam Menghadapi Kesulitan

Share

One thought on “Da’watul Haq  ( Doa Yang Hakiki )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *