PRINSIP KEBERAGAMAN DI TENGAH KESERAGAMAN

PRINSIP KEBERAGAMAN DI TENGAH KESERAGAMAN

PRINSIP KEBERAGAMAN DI TENGAH KESERAGAMAN

Islam Keren

June 7, 2020

Assalamu’alaikum sobat keren!

Negara Indonesia terkenal dengan kemajemukannya. Beraneka suku bangsa, ras, budaya, dan juga agama, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tak hanya itu, letak Indonesia secara geografis sebagai negara tropis juga mengakibatkan Indonesia memiliki berbagai macam penampakan alam dan biodiversitasnya. Sebagai masyarakat Indonesia, kita mengenal Pancasila sebagai ideologi bangsa dengan 5 sila yang terkandung di dalamnya, yang memuat unsur keseragaman dan keberagaman.

Nah, sobat keren, berbicara tentang keseragaman dan keberagaman, kira-kira di mana ya, letak perbedaannya? Dan juga sejauh mana kita harus menyikapinya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata seragam artinya sama ragamnya; sejenis; atau sama. Sedangkan beragam artinya banyak ragamnya; bermacam-macam; berwarna-warni. Bila kita membahas terminologi ini lebih lanjut, istilah seragam dan beragam ini mari kita kembangkan menjadi keseragaman dan keberagaman.

Keseragaman merupakan suatu prinsip dimana segala sesuatu harus berpedoman pada ketetapan agar tercipta sebuah kondisi yang setimbang, adil, dan egaliter. Sementara keberagaman, dapat terjadi apabila terdapat sejumlah perbedaan yang sangat nyata, namun dalam kondisi tersebut tetap tercipta suatu harmonisasi dari berbagai unsur yang berbeda-beda tersebut, karena dapat saling mengisi, saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu sama lain.

Mari kita ambil contoh lain. Sobat keren tentu pernah melihat sebuah sekolah dengan banyak siswa yang mengenakan seragam. Tidak hanya para siswa, namun Bapak dan Ibu guru juga memiliki seragam sebagai identitas mereka. Akan tetapi, meskipun namanya sama-sama ‘seragam’, pakaian yang digunakan oleh Bapak dan Ibu guru tentu saja berbeda dengan yang dikenakan oleh para siswa, bukan? Inilah satu contoh mudah tentang ‘seragam’, dengan pemakaiannya yang beragam.

Contoh yang lebih dalam, dapat kita ambil dari kegiatan belajar mengajar. Dalam sebuah mata pelajaran tertentu, Bapak atau Ibu guru tentu akan menyampaikan materi yang sama, serta akan menyamakan pula persepsi para siswa terhadap materi tersebut. Namun, pada saat diberikan sebuah pertanyaan, maka para siswa cenderung akan memberikan jawaban yang beragam, sesuai dengan cara mereka masing-masing menerjemahkan materi dan menyampaikan ulang dengan kosa kata mereka sendiri.

konteks keberagaman ini juga telah disuratkan dalam Al Quran Karim Surah Al-Hujurat ayat 13 berikut ini:

“Hai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu bangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu dapat saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Waspada.”

Di sini jelas sekali bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dengan beraneka ragam suku bangsa atau qabilah dengan tujuan untuk dapat saling mengenal dan merajut tali persaudaraan. Jika umat manusia paham betul makna dari ayat ini, semestinya tidak akan ada lagi sikap chauvinisme, yang selalu mengunggulkan bangsa sendiri, atau jugarasisme. Dengan berpegang pada ayat ini, seharusnya kita menyadari bahwa, sejatinya mereka yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa, bukan mereka yang berasal dari bangsa tertentu yang dianggap paling unggul.

Demikianlah sejatinya pemaknaan keberagaman di tengah keseragaman. Kita memiliki keberagaman suku, budaya, agama, dan sebagainya, namun pada dasarnya kita harus memiliki pemikiran yang seragam, sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia, yang harus sama-sama menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Begitu pula sebaliknya, di tengah keseragaman kita sebagai warga negara Indonesia yang diatur oleh hukum yang sama, kita pun harus bisa saling menghargai keberagaman, yang secara naluriah sudah terlebih dahulu lahir di tengah-tengah kita.

Note : Jika postingan ini dirasa bermanfaat silahkan untuk menshare kembali.


Facebook


Twitter


Youtube


Instagram


Spotify

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *