It’s Time to Hijrah

It’s Time to Hijrah

It’s Time to Hijrah

Islam Keren

August 7, 2019

Assalamualaikum!

What’s up sobat keren!  Hijrah yuk…

Btw, revolusi diri apa nih yang sobat keren lakukan paska berlalunya bulan ramadan dan idul fitri? Apakah masih melakukan hal laghaw atau masih meneruskan perjalanannya dalam ‘ber hijrah?’

Setiap jiwa pasti memiliki rasa ingin berubah, tentunya ingin menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja terkadang keimanan kita pasang surut nih sobat keren. Ketika lagi on fire ingin berubah, eh tiba-tiba muncul tuh si rasa males yang akhirnya bikin kita balik lagi ke fase yang ingin kita tinggalin. Ga jarang godaan-godaan itu dateng dipengaruhi oleh diri sendiri, lingkungan, atau kegiatan kita sehari-hari. Hal itu biasa kita sebut ‘badmood’. Karna si mood lagi jelek eh jadi serba males deh.

Uhm.. sobat keren tau ga sih kenapa si keimanan itu pasang surut? Pasang-surutnya keimanan dipengaruhi oleh rasa terbiasa melakukan hal yang laghaw. Cara utama menangkis kesurutan dalam keimanan bisa kita coba dengan menghindari kegiatan yang bersifat laghaw tersebut. Seperti kata pepatah, “Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Nah gak papa sobat keren, kita bisa mulai dari hal-hal kecil, hal-hal yang sering dianggap sepele. Kayak terlalu fokus sama gawainya, nonton film sampe rela ngantri-ngantri, makan berlebihan, gosipin orang, atau mengikuti akun akun gosip/yang tidak berfaedah di media sosial! (hihihi)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Melihat hadits tersebut, kebanyakan diantara kita tertipu dengan nikmat yang sudah Allah anugerahkan. Kita dikasih waktu senggang (untuk beribadah) malah kita pakai untuk mencari hiburan dunia, diberi nikmat sehat, kita habiskan nikmat sehat itu untuk memuaskan hawa nafsu keduniaan. Mengerjar hal-hal yang fana bahkan tidak ada hubungannya dengan Allah, sang Pencipta. Naudzubillahimindzalik.

Allah Ta’ala berfirman :

أَيَحۡسَبُ ٱلۡإِنسَٰنُ أَن يُتۡرَكَ سُدًى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan sia-sia begitu saja?“ (Al Qiyamah:36)

Lalu, mengapa kita terkadang melakukan hal yang sia-sia? Sedangkan Allah SWT menciptakan kita tidak untuk sia-sia?

Surat Al-Fatihah Ayat 7 :

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ 

“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Sekarang sobat keren udah tau kan bahwa tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT untuk apa? Tentunya bukan untuk sia-sia, begitu saja. Dengan meninggalkan pekerjaan yang sia-sia/laghaw, insyaAllah Allah pun tidak akan menyia-nyiakan kita. Salah satu jalur cepat supaya kita tidak mudah tergelincir kembali ke lembah kemudharatan adalah dengan senantiasa melafadzkan “Istighfar”, kapan saja dan dimana saja. Insya Allah pertolongan Allah bagi hambaNya yang ingin berubah/berhijrah akan segera turun.

Teguhkan niat, mantapkan langkah, kita ber hijrah!!

 

[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *