Tepat Waktu Untuk Siapa?

Tepat Waktu Untuk Siapa?

Tepat Waktu Untuk Siapa?

Rahma Roshadi

October 11, 2019

Assalamu’alaikum. Sobat keren, sedang sibuk apa hari ini? Adakah dari kalian yang sedang berkutat dengan deadline tugas atau pekerjaan kantor? Adakah yang sedang fokus karena takut kena semprot atasan, atau khawatir mendapat nilai jelek dari dosen? Atau, ada jugakah yang selalu ingin terlihat tampil paling prima di depan dosen atau atasan kantor, sebagai mahasiswa atau pegawai yang tidak pernah terlambat?

Sobat keren, mari sejenak bertafakur tentang hakikat kita hidup di dunia. Kebanyakan manusia demikian terlena dengan gegap gempitanya dunia, sehingga harus mati-matian dalam meraih prestasi pendidikan dan pekerjaan sebagai yang tercepat, terbaik, dan tidak pernah tertinggal.

Jika kita, sebagai umat Islam, merenungkan urutan rukun Islam yang menempatkan salat menjadi yang kedua setelah syahadat, maka seharusnya kita pun hendaknya berpikir, bahwa tidak akan sampai pada angka atau urutan nomer 3 dan seterusnya jika belum sempurna pada angka 2. Mengapa salat ditempatkan di nomer 2, sebelum zakat, puasa, dan haji? Karena salat adalah pembeda antara mereka yagn bersyahadat dan menjadi Islam, dengan yang tidak mengucap syahadat dan tidak mengenal Islam.

Ritual zakat, puasa, dan perjalanan ruhani serupa haji, adalah hal yang bisa dilakukan oleh siapaun. Tapi salat, adalah sebuah tindakan tegas yang akan membuat seseorang dikatakan sebagai ber-Islam.

Bersabda baginda Rasul shalallaahu alaihi wasallam, bahwa salat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab pada diri seorang hamba.

Maka marilah kita sejenak meluangkan waktu, untuk bersikap adil pada ‘agenda’ diri kita masing-masing. Setiap hari kita menyibukkan diri dengan aktivitas menuju kantor dengan sangat rapi karena takut terlambat. Berulang kali kita bergegas memenuhi panggilan dosen dengan perhitungan waktu yang sangat tepat. Namun mengapa tidak demikian untuk panggilan Allah melalui muazin pada waktu-waktu salat?

Bukankah Allah juga yang menciptakan atasan dan dosen yang kita hampiri dengan demikian hormat?

[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *