Waspada! 5 Perkara Ini Dapat Mengeraskan Hati
September 14, 2020
Assalamu’alaikum Sobat keren, pernah nggak kalian merasa biasa aja, meskipun sedang menunda-nunda ibadah kita? Atau bahkan, enteng aja ketika berbuat dosa? Tidak terbesit iba dengan kesusahan di sekitar kita, dan juga hal lain yang merugikan sesama?
Wah, kita semua patut waspada jika ciri-ciri diatas terdapat pada diri kita. Jangan-jangan hati kita telah membatu sepenuhnya. Keras hati bukan perkara sepele, sobat keren. Sebab, inilah salah satu faktor manusia sulit mendapat hidayah.
Lalu, hal apa saja yang bisa menyebabkan kerasnya hati? Yuk, kita ulas bareng-bareng.
- Terlalu Banyak Makan
‘’Janganlah engkau matikan hati dengan banyak makanan dan minuman. Sesungguhnya hati itu seperti tanaman yang akan mati apabila banyak airnya.’’ (HR Thabrani)
Yap! Selain hati akan mati, terlalu banyak makan menimbulkan rasa malas dan sulit berfikir.
- Terlalu Banyak Bicara
Tentu saja bicara disini adalah bicara yang sifatnya sia-sia. “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)
Evaluasi yuk, dalam 24 jam terakhir udah ngomongin apa aja nih? Bawa manfaat nggak ya?
- Terlalu Banyak Tertawa
Tertawa gak dilarang kok, sobat keren. Rasulullah juga dikenal sebagai pribadi yang humoris. Namun, jangan lupa kalau kain kafan kita juga sedang ditenun. Hii….
“Banyak tertawa itu mematikan hati.” (HR Ahmad)
- Teman Buruk
“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud)
Salah gaul juga bisa membawa hati kita mati nih, sobat keren. Nantinya kita akan menyepelekan dosa dan terbiasa dengan kebiasaan buruk teman kita. Na’udzubillah.
- Menyepelekan Dosa Kecil
“Seorang hamba bila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya suatu bintik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya.” (HR. At Tirmidzi)
Ibarat nabung , sedikit demi sedikit lama lama jadi bukit. Tapi, kalau bukit yang kita timbun adalah bukit dosa, ngeri juga, ya, sobat keren.
Nah beberapa hal yang telah dipaparkan di atas sebisa mungkin kita kurangi, yuk. Agar tak ada lagi timbul tanya, Mengapa ya sudah istiqomah mengikuti kajian agama, tapi kok amalan kita gini-gini aja? Mungkin salah satu perkara diatas telah mendarah daging dalam diri kita, sehingga hidayah sulit masuk ke dalamnya. Sudah saatnya kita ubah kebiasaan lama, sambil kembali melembutkan hati dengan lebih banyak mengingat -Nya.
Penulis : Haaris Waseem Ahmad