Terbakarnya Iman Karena Amarah Tak Tertahan

Terbakarnya Iman Karena Amarah Tak Tertahan

Terbakarnya Iman Karena Amarah Tak Tertahan

Islam Keren

July 23, 2020

Assalamu’alaikum, sobat keren. Sebagai manusia biasa, tentu kita pernah menghadapi situasi yang memancing emosi dan rasa marah. Bukan salah, namun jika kita terus mengikuti nafsu amarah, bisa-bisa hidup kita semakin cemas dan gelisah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 134:

“(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Kecenderungan orang yang marah adalah, orang tersebut akan melakukan apapun untuk melampiaskan kemarahannya. Terkadang seseorang lupa berpikir, apakah perbuatannya akan melukai perasaan orang lain, alih-alih sekadar membuat perasaannya lega. Orang kadang juga lalai, apakah dengan pelampiasan marah itu, sebuah masalah akan selesai dengan baik, atau malah bertambah pelik.

Seseorang akan dikatakan hebat, ketika orang itu dapat meredam rasa marah dengan memaafkan, bukan dengan membalas perbuatan.Ingatlah, bahwa setiap orang mampu untuk meluapkan rasa marah dengan berbagai macam cara, namun tidak semua orang mampu untuk meredam rasa marah dan memaafkan. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Hadhrat Rasulullah salallaahu alaihi wasallam,

“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR Al-Bukhari, no. 5763 dan Muslim, no. 2609)

Bahkan salah seorang sufi terkenal yang bernama Rumi telah memberi kita pelajaran tentang “marah”.

Beliau ditanya: “Apa itu marah?”

Dengan bijak sang sufi menjawab, “Marah ibarat membakar dirimu sendiri karena kesalahan orang lainLembutkanlah kata-kata yang membangkitkan, bukan keraskan volume bunyi suara anda, lihatlah hujan rintik-rintik menumbuhkan bunga, bukan kerasnya bunyi suara petir halilintar.”

Jadi kalau kita ibaratkan, sifat ini seperti api yang membakar segala sesuatu yang ada di dekatnya. Api tersebut bersifat panas sehingga tak ada yang mau mendekati api, sampai api itu padam. Sifat panasnya ini pun dapat menyebabkan hilangnya IMAN.

Dalam sebuah kutipan khutbah Jumat tanggal 10 Oktober 2014, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba, bersabda, Kemarahan yang berlebihan menyebabkan seseorang kehilangan iman.”

Nah, sobat keren. Pasti kalian ingin menjadi pribadi yang disukai oleh banyak orang, bukan? Jadi mulai sekarang, ayo kita kendalikan rasa marah itu, dan perlihatkan rasa ramah kita kepada orang lain. Serta, kita junjung moto Love for all hatred for none.

Penulis : Agung Rachmatullah


Facebook


Twitter


Youtube


Instagram


Spotify

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *