Tata Cara Penggunaan Tanda Tanya di Masa Kini

Tata Cara Penggunaan Tanda Tanya di Masa Kini

Tata Cara Penggunaan Tanda Tanya di Masa Kini

Islamku Keren

May 1, 2021

Sore ini tanpa sengaja sebuah lagu muncul di playlist musik saya, judulnya adalah “Generation Why.” Lagu karya Conan Gray ini tentunya seketika membuat saya sebagai anak muda merasa relate.

Berikut penggalan lirik Generation why :

‘Cause we are the helpless, selfish, one of a kind
Millennium kids, that all wanna die
Walking in the street with no light inside our eyes
We are the worthless, cursed with too much time
We get into trouble and lose our minds
It’s something that I’ve heard a million times in my life
Generation Why

 

Komen dalam vidio klip Generation Why semakin membuat anak muda relate

Setiap hari dalam kehidupan masa muda saya ini, sering sekali mempertanyakan banyak hal. Saya selalu memborong 5W1H untuk bahan overthinking semalaman. Saya juga meyakini bahwa proses seperti itu normal dialami oleh teman-teman sejawat, setidaknya dengan berpikir demikian maka saya tidak merasa sendirian. Berdasarkan banyaknya curhatan yang sering hinggap, rata-rata anak muda memang sering diserang oleh pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya cukup receh untuk dijadikan pertanyaan. Kita seringkali melebih-lebihkan pertanyaan daripada yang seharusnya, misalnya “kapan lulus kuliah?” seharusnya pertanyaan itu dibuat untuk sekedar membuat target atau pengingat untuk kita rajin bimbingan skripsi, tapi tidak semudah itu anak muda, ayo mengaku saja pasti sering ditambah-tambah hal yang tidak perlu sampai berlarut-larut, “duh orang lain bisa tepat waktu, kok aku ngga bisa sih” pada akhirnya kita cukup lama terjebak dengan pikiran yang kita buat sendiri.

Karena terjebak dalam pikiran yang tak kunjung usai, kadang kala kita merasa insecure melihat orang lain yang lebih berprestasi. “wah teman aku bisa lulus tepat waktu”, “hmm dia bisa kerja di tempat bagus, kok aku cuma bisa dagang seblak?”, “semua orang punya nasib yang bagus kecuali aku”, ”aku cuma beban keluarga, beban negara”, “apa gunanya aku hidup di dunia ini?” Semakin lama berpikir seperti itu, semakin kita kehilangan nilai dari diri sendiri.

Suatu hari saya berbincang dengan salah satu teman, mencurahkan seluruh isi pikiran yang sudah benar-benar beracun. Saat itu saya bilang, “aku udah ga tahan, aku insecure melihat orang lain lebih serius hidupnya, lebih pinter, lebih taat pada agama” kemudian tiba-tiba dia membalas dengan kalimat-kalimat yang selalu saya ingat sampai sekarang, “setiap orang punya cara unik masing-masing untuk glow up. Jangan iri sama cara orang lain, lakukan yang terbaik versi kamu aja. Ibarat kita belajar matematika, aku dan kamu bisa pake rumus yang berbeda, tujuannya tetap sama-sama mencari jawaban yang pas.” Saat itu saya berhenti untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, biar saya cari rumus paling sederhana dan bisa dipahami lebih mudah. Saya juga akhirnya menemukan bahwa ada banyak hal yang tidak usah dipertanyakan. Ada banyak hal yang akan selalu lebih baik selalu menjadi misteri, misalnya tentang masa depan, isi pikiran orang lain, sampai ke perbedaan nasib manusia. Ternyata tidak semua ada jawabannya.

Setelah kejadian itu, saya menyadari bahwa peran seorang manusia bisa begitu penting di dunia. Mungkin kadang kamu berpikir tidak berguna bagi siapapun, berhenti berpikir demikian. Pasti ada hal kecil yang menurut kamu biasa saja padahal menurut orang lain besar. Kemarin saya baru saja membaca buku Filosofi Teras, menurut buku tersebut hidup kita di dunia adalah rantai peristiwa, selalu berhubungan dan bisa mempengaruhi peristiwa lain di masa depan. Contohnya, nasihat seorang teman yang datang secara spontan bisa mengubah persfektif saya, jikalau di masa depan saya menjadi presiden maka otomatis teman saya punya peran yang besar untuk negara. Kita tidak pernah tahu bahwa satu dua kalimat  atau tindakan yang menurut kita biasa saja itu bisa mengubah dunia.

Semua orang di dunia ini punya peran dengan keunikan masing-masing. Tidak ada satupun yang lahir tidak berguna kecuali, jika  kamu masih menganggap diri kamu sendiri tidak ada gunanya dan tidak bernilai. Bukan orang lain yang bilang, tapi diri kamu sendiri yang menganggap begitu. Ketika kita bisa lebih menghargai diri sendiri maka keluarga, teman, tetangga, guru-guru di sekolah, followers Instagram, percayalah semua orang akan lebih bisa menghargai kamu juga. Ketika kita mulai merasa punya nilai tersendiri, mau tidak mau kita bahkan bisa menjadi bagian dari pemuda-pemudi yang mewujudkan reformasi di Indonesia. Karena syarat pertama terjadinya reformasi adalah “Adanya sebuah harapan dan juga cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat pada masa depan.”

Sedangkan syarat yang kedua adalah “Adanya moral serta etika didalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.” Lalu apa saja cita-cita Indonesia?

Cita-cita bangsa Indonesia seperti yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Ternyata cita-cita negara memang sejalan dengan cita-cita masyarakat. Dengan kita fokus pada tujuan masing-masing maka sama dengan kita mewujudkan cita-cita negara. Ternyata untuk berkontribusi mewujudkan cita-cita bangsa tidak hanya dengan cara berdemo atau mengkritik pemerintah di social media. Kita semua bisa berkontribusi dengan banyak cara, pilih saja yang menurut kita bisa dan kita bahagia dalam pelaksanaannya. Choose what excites you the most, segala sesuatu yang dilakukan dengan gembira bisa membuat semuanya lebih mudah. Jangan lupa bahwa semua usaha dan cita-cita kita harus bermoral dan beretika.

Karena artikel ini dibuka dengan lagu, maka penutup juga akan ditutup dengan lagu. Ini adalah lagu kebangsaan yang bisa kita renungkan, sekaligus mengandung tata cara menjadi pemuda pemudi yang baik. Good luck!

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

 

Penulis : Isma Amatul Haviz Begum


Facebook


Twitter


Youtube


Instagram


Spotify

Share

27 thoughts on “Tata Cara Penggunaan Tanda Tanya di Masa Kini

  1. menjadi pengingat kalo bukan cuma aku aja yg berdarah-darah melewati fase ini. semoga penulis juga bisa mengaplikasikan pesan-pesan yang sudah ditulisnya dengan baik. terima kasih 🙂

    lots of love,

  2. Keren banget sih Teh Ismaa ❤️ Suka sama gaya penulisannya, unik, menarik dan isinya tetep banyak 😁❤️ Kalo diibaratin mah kayak sebuah mangkok yang diisi sama Es Campur. Ada es nya, ada buahnya, ada komponen lainnya, warnanya juga menarik wah seger pisan jadi pengen godin. Sering-sering nulis ya Teh, bikin blog sendiri kek atau pajangin di Kompasiana gitu, nanti aku jadi pembaca setia karya-karya Teteh hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *