TAAT DAN TETAP BERIBADAH DI RUMAH
May 5, 2020
Assalamualaikum sobat keren,
Merebaknya wabah corona atau yang disebut Covid-19 pada akhir-akhir ini telah membuat segala bentuk kegiatan manusia secara global menjadi terganggu. Secara khusus di Indonesia, orang-orang sedang merasakan dampak dari wabah ini baik dari segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawinya, bahkan sampai dengan kegiatan rutin ibadahnya yang merupakan bentuk hubungan manusia dengan Penciptanya.
Dalam menanggapi hal ini pemerintah telah mengeluarkan himbauan dan pengumuman demi terciptanya keamanan dan keselamatan bersama. Diantaranya yaitu untuk selalu menjauhi keramaian dan tidak mendatangi tempat-tempat kegiatan yang menjadikan orang-orang banyak berkumpul. Termasuk di dalamnya untuk tidak melaksanakan ibadah dan shalat secara berjamaah di mesjid .
Pentingnya Taat Kepada Pemerintah
Bagi sebagian besar masyarakat yang sepenuhnya mengikuti himbauan dan perintah dari pemerintah ini, bahwa mentaatinya merupakan bentuk kesadaran dan kepatuhan terhadap pemimpin. Dan ketaatan terhadap pemimpin ini adalah amalan yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-quran surat An-Nisaa:60
“Hai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul dan orang-orang yang memegang kekuasaan di antaramu.”
Akan tetapi ada bagi sebagian orang Islam di Indonesia ini, dengan adanya larangan beribadah di mesjid merupakan sesuatu yang dirasakan seperti dipaksa untuk menjauh dari Tuhannya. Padahal maksud pemerintah adalah yang terbaik untuk sekarang ini yaitu dalam keadaan adanya virus corona yang sedang mewabah, tetap tinggal dan beribadah di rumah masing-masing merupakan hal yang paling baik demi menekan tersebarnya virus yang lebih meluas lagi. Dan beribadah di rumah pada saat ini hanyalah sementara karena dalam kondisi darurat.
Berkenaan dengan perintah untuk tetap tinggal di rumah selama ada wabah, tertera didalam sebuah hadis dikatakan:
“Dari Aisyah Ummul Mukminin ra, Beliau berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang tha’un (wabah penyakit), lalu Rasulullah SAW memberitahukan kepadaku wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Siapa yang menghadapi wabah lalu dia bersabar dengan tinggal di dalam rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditetapkan Allah kepadanya, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR Bukhori no.3474)
Masa Darurat Memaksa Kita Harus Taat
Saat ini dikatakan sebagai masa darurat. Yaitu masa yang tidak terduga Sehingga semuanya berjalan diluar masa-masa normal yang sudah menjadi rutinitas kita.Dan penyebaran virus ini tentu yang kita waspadai adalah dari manusia kepada manusia yang lain. Oleh sebab itu adanya perintah untuk tidak pergi ke mesjid atau tempat-tempat umum itu adalah supaya jangan ada perkumpulan manusia. Ketika ada satu orang yang tertular, maka semua orang yang berkumpul di tempat itu semuanya akan tertular. Oleh karena itu berkenaan dengan keadaan “darurat” ini berlaku istilah dalam ushul fiqh dan juga menguatkan sabda dari Rasulullah saw. yaitu:
“Tidak Boleh Melakukan Sesuatu Yang Membahayakan Diri Sendiri Ataupun Orang Lain”
Sebagian besar umat Islam sebetulnya memahami bahwa beribadah itu tidak hanya bisa dilakukan di mesjid saja. Karena keberadaan Allah Ta’ala itu bukan hanya ada di mesjid saja. Akan tetapi dimana saja manusia berada maka di sana lah ada Dia yang selalu ada yang senantiasa melihat serta mengawasi. Bahkan semuanya meyakini bahwa kemanapun manusia bersembunyi pasti Allah Ta’ala akan mengetahuinya. Oleh karena itu kita bisa beribadah dimana saja asalkan tempat itu bersih dan suci.
Oleh sebab itu secara akal sehat kita dituntut bahwa dalam beribadah pun perlu dengan ilmu yang luas dan terutama pada saat ini bisa membedakan antara kondisi normal dengan masa-masa darurat. Sehingga tidak bisa sekarang ini disamakan dengan kondisi pada saat sedang normal atau tidak ada wabah. Dan yang lebih penting juga adalah doa kita kepada Allah Ta’ala dan penjagaan diri serta ketaatan kepada pemerntah merupakan upaya untuk bisa mendapatkan keselamatan.
Penulis : Asep Nasirudin
[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]
Alhamdulillah…keren…??
Jazakumullah ahsanal jaza