Semangat Beribadah Di Tengah Pandemi
May 6, 2020
Assalamualaikum sobat keren,
Bulan Suci Ramadhan disebut sebagai momentum introfeksi dan muhasabah diri, kita hendaknya lebih banyak bersyukur, karena kita masih bisa dipertemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Bulan Suci Ramadhan kali ini sangatlah berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, karena dunia secara global sedang diselimuti oleh rasa ketakutan dan kesedihan. Sebab dunia sedang menghadapi pandemi global Covid-19 yang hingga saat ini banyak menelan korban jiwa.
Namun hal tersebut diharapkan tidak akan mengubah nikmatnya menjalani ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan, juga tidak akan mengurangi keutamaan Bulan Suci Ramadhan serta kita tidak boleh hanyut dalam kondisi saat ini. Dan hendaknya umat Muslim diharapkan untuk banyak-banyak melakukan ibadah . Oleh karena Ramadhan memiliki banyak keutamaan-utamaan, salah satu diantaranya. Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, supaya kamu terpelihara dari segala keburukan (bertakwa). Al-Baqarah : 183
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk dan Furqan. (Al-Baqarah : 185)
Kemudian Junjungan kita Hadhrat Rasulullah SAW bersabda :
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu sorga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. Didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang / terjauhkan (dari kebaikan).” (HR. Ahmad)
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzholimi.” (HR At Tirmidzi no. 3598)
“sholat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijahui.” (HR Muslim)
Pecinta sejati Hadhrat Muhammad Mustofa saw yakni Hadhrat Masih Mau’ud as, di mana beliau menulis dalam salah satu bukunya;
“Dari ayat syahruramadhanallazi unziila fiihil quran tampak keagungan bulan Ramadhan. Para sufi menuliskan bahwa bulan ini sangat baik untuk tanwirul qulub (penyinaran qalbu). Didalamnya banyak sekali terjadi mukassyafaat (pemandangan-pemandangan kasyaf). Sholat mengakibatkan tazkiya-e-nafs (pensucian jiwa), sedangkan puasa mengakibatkan tajalli-e-qulub (penyinaran qalbu). Yang dimaksud dengan tazkiya-e-nafs adalah berhasil melampaui tahap dorongan-dorongan nafsu amarah. Sedangkan yang dimaksud dengan tajalli-e-qulub adalah mukassyafaat dimana orang mukmin menyaksiskan Allah Ta’ala. Itulah yang diisyaratkan di dalam unziila fiihil quran. (Al-Hakam, 10.12.1902)
Oleh sebab itu kita hendaknya menyambut Bulan Suci Ramadan ini dengan penuh rasa kegembiraan dan penuh semangat beribadah.
Bulan Suci Ramadhan menjadi bulan pengampunan, bulan Introfeksi dan Muhasabah diri, bulan dimana doa dikabulkan, bulan dimana dosa-dosa dihapuskan. Kaum muslimin dan Muslimat berlomba-lomba mengerjakan amal-amal kebaikan serta pahala yang berlimpah.
Ditengah merebaknya wabah covid-19 ini dan terus bertambahnya jumlah kasus yang terinfeksi dari hari ke hari di negara kita, bapak Presiden telah menetapkan sebagai bencana Nasional.
Bahkan disejumlah daerah yang menjadi epicentrum penularan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat,dan Banten sudah menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan salah satu ketentuan PSBB tersebut adalah kegiatan ibadah dan keagamaan dilakukan dirumah. Dan ini semata-mata bertujuan untuk memutus mata rantai penularan covid-19.
Terkait ibadah tersebut, kita diimbau tidak berkumpul dan beribadah dirumah ibadah yang rentan terjadi penularan.
Dalam situasi seperti ini semangat untuk beribadah di bulan penuh berkah bukan berarti menjadi kendur. Shalat Tarawih berjamaah bisa dilaksanakan dirumah Bersama keluarga dan ini tidak akan mengurangi nilai pahala yang akan kita peroleh, bahkan jika kita niatkan untuk menghindari kerusakan, seperti penularan virus covid-19, justru akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Pahala Shalat Tarawih berjamaah Bersama keluarga dan pahala mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi demi kemaslahatan ummat dan ketaatan kita kepada ulil amri.
Oleh karenanya, Ramadhan di tahun ini akan lebih bermakna dan lebih sempurna jika diiringi dengan semangat Jihat Sosial yang kuat.
Selain itu, didalam rumah juga bisa diisi dengan ibadah-ibadah lainnya, seperti memperbanyak zikir, membaca Al-Quran, membaca buku dan lain sebagainya. Artinya , covid-19 yang sekarang sedang mewabah ini tidak menutup pintu-pintu ibadah bagi kita dan tidak menjadi alasan untuk menurunkan semangat ibadah di bulan Ramadhan kali ini.
Ajaran Islam tidak cukup hanya dengan membangun hubungan baik dengan Allah SWT (Hablun Minallah), dengan mengesampingkan hubungan baik dengan manusia (Hablun Minannaas). Hadhrat Rasulullah SAW sudah mengisyaratkan kepada kita dalam sebuah Hadits Qudsi :
“Wahai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu tapi engkau tidak memberiku makan. “Si hamba bertanya, “Wahai Tuhanku…bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah berfirman, “Tidakkah kau tahu bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu tapi engkau tiada memberinya makan? Tidakkah engkau tahu bahwa jika engkau memberinya makan, niscaya engkau akan menemukan itu disisi-KU.”
“Wahai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu tapi engkau tidak memberi-Ku minum.” Si hamba menjawab, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam.” Allah berfirman. “hamba-Ku si fulan meminta minum kepadamu tapi engkau tiada memberinya minum.padahal jika engkau memberinya minum niscaya akan kau dapati itu disisi-Ku.”
Hadits ini secara tidak langsung memerintahkan kita untuk peka terhadap fenomena social. Selaras dengan situasi saat ini apakah kita sudah memperhatikan orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan kita, baik berupa makanan, minuman dan lain -lain sebagainya. Jadi islam mendorong umatnya agar dalam beragama tidak selalu mementingkan aspek ibadah secara horizontal saja, akan tetapi islam juga menganjurkan ibadah secara vertical (social).
Semoga dibulan Suci Ramadhan ini kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita, tetap semangat dalam beribadah dan dapat berperan memutus mata rantai penularan dan penyebaran covid-19 dan Insya Allah akan tercatat sebagai ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Aamiin
Penulis : Ibnu Umar Mapassalang
[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]