REFLEKSI RAMADHAN: SESUDAH KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN

REFLEKSI RAMADHAN: SESUDAH KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN

REFLEKSI RAMADHAN: SESUDAH KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN

Islam Keren

May 14, 2020

Assalamualaikum Sobat Keren

Ramadhan tahun ini memang terasa sangat amat berbeda, karena sebelumnya tidak pernah terbayangkan dan terbersit dalam pikiran umat manusia saat ini, bahwa mereka akan dihadapakan dalam keadaan yang serba kebingungan dan kegalauan yang luar biasa, yaitu di masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali yang terdampak dari segala segi. Baik dari segi ekonomi, sosial dan juga ada yang sedang berjuang dengan keras sekuat tenaga untuk melawan virus yang sudah bersemayam di tubuhnya. Tentu ini membutuhkan dan menguras segala energi dan potensi yang ada pada diri kita masing-masing untuk bisa keluar dari kondisi seperti itu. Seolah-olah ini adalah akhir dari segala  perjuangan dan pengorbanan hidup kita. Akan tetapi jika kita merenungkan dan mengahayati dengan seksama Firman Allah Ta’ala berikut ini:

Artinya: “Maka sesungguhnya bersama Kesukaran/kesulitan ada Kemudahan” (Q.S. Al-Insyirah : ayat 6)

Tentu akan membuat diri kita tersadarkan dan membuat kita merefleksikan diri kita dalam kekuasaan Allah Ta’ala.  Akan terbesit pertanyaan seperti apa yang seharusnya kita lakukan di dalam kondisi seperti ini?

Tidak ada yang bisa kita lakukan selain kembali kepada Wujud Yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya di dunia yakni Allah Ta’ala. Dalam kondisi sulit seperti sekarang jika kita hadapi dengan kepasrahan atau kerelaan kepada kekuasaan Allah Ta’ala, dengan kata lain jika Allah Ta’ala sendiri yang menentukan kondisi kesulitan seperti ini kenapa kita harus menguras energi dan potensi kita untuk melalukan usaha yang bertentangan dengan Iradah-Nya. Misalnya, kita tidak rela akan keputusan daripada Pemangku Kebijakan dalam Negara ini yaitu Pemerintah, yang telah mengeluarkan himbauan dan juga ajakan kepada kita semua untuk Ibadah dirumah, belajar dirumah, kerja dirumah dan segala aktivitas lainnya dikerjakan di rumah. Ya tentu seharusnya sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala kita akan dengan lapang dada dan rela hati bisa menerima keputusan tersebut.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya banyak sekali pelajaran yang bisa kita raih, bulan ini merupakan sarana Tarbiyat yang baik bagi orang-orang yang beriman dan dan bertakwa kepada Allah Ta’ala. Bagaimana bulan Ramdhan ini telah mengajarkan kepada kita semua bahwa, yang haram akan tetap haram, bahkan yang baik pun akan menjadi terlarang bagi kita ketika kita sedang Shaum (berpuasa). contohnya: makan nasi padang di waktu siang hari itu biasa saja di luar bulan Ramadhan, tetapi ketika bulan Ramadhan makan nasi di siang hari jelas dilarang karena akan membatalkan puasa kita. Jadi jika yang diperbolehkan saja berani kita jauhi atau kita tinggalkan karena puasa, apalagi yang jelas-jelas haram!

Di bulan Ramadhan saat ini kita sedang ditempa dan diuji untuk sebuah kerelaan menahan hawa lapar dan dahaga, bahkan kalau dirasakan sepertii orang yang kesusahan atau kepayahan setengah mati, demi siapa kita melakukan hal ini? Tentu semata-mata untuk Allah Ta’ala, karena itulah kita mau bersusah payah menerima perintah dengan dasar keikhlasan dan kerelaan hati, maka pada akhirnya kita akan menerima penghargaan dan kemenangan yang sangat besar dari Allah Ta’ala. Setelah Allah Ta’ala memberikan tempahan dan ujian keimanan berupa Puasa yang kita laksanakan hanya 1 bulan saja, Allah Ta’ala akan mengganjar kita dengan balasan yang luar biasa. kita akan keluar dari kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dan akan memperoleh berbagai kemudahan setelahnya.

Hal ini tidak akan bisa diraih oleh orang-orang yang melaksanakan puasa dengan cara terpaksa bukan karena kerelaan dan keihklasan yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Jadi bulan Ramdhan ini telah mengajarkan tarbiyat kepada kita bahwa, setelah kesulitan akan datang kemudahan. Begitu juga dengan kondisi seperti yang saat ini kita sedang hadapi, di tengah pandemi Covid 19 ini, kalau kita menghadapi semua keadaan yang dipenuhi kesulitan dan kegalaun ini dengan penuh kerelaan dan keikhlasan kepada Wujud Yang Maha Kuasa, tidak berkeluh kesah, atau tidak putus asa dan tetap optimis dengan Kekuasaan-Nya. Insya Allah, kita bisa menyongsong masa yang akan datang dengan kegembiraan dan memperoleh berbagai kemudahan. Inilah yang harus menjadi refleksi diri kita pada bulan Suci Ramadhan yang penuh berkah ini, bahwa apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi, jika kita melewatinya dengan keikhlasan, dengan kesabaran dan juga istiqomah, Insya Allah akan menjadikan diri kita sebagai orang-orang yang menerima kemenangan dan kegembiraan karena kita selalu dekat dengan Allah Ta’ala.

Tulisan : Mln. Sarmad Ahmad

[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *