Jalsah salanah JAI di tahun 2022 merupakan acara tahunan pertama yang diselenggarakan secara online. Dua tahun sudah pandemi menghuni bumi, segala kegiatan terpaksa ditiadakan. Termasuk kegiatan Jalsah Salanah.
Acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia, di mana pelaksanaannya di bawah pengawasan langsung Khalifah yang sedang menjabat. Pada acara ini, para anggota akan mengambil banyak manfaat dari siraman-siraman rohani yang disampaikan.
Baca Juga : Rasa Syukur Menentukan Kekayaan Seseorang
Bagi Indonesia, semenjak Jalsah Salanah di tahun 2005 dan terjadi penyerangan terhadap markas JAI di Bogor, pelaksanaan jalsah di tahun-tahun berikutnya diadakan di tingkat daerah. Itu pun dengan seizin pemerintah setempat. Beberapa daerah cukup kesulitan mengurus perizinan sehingga acara hanya bisa diselenggarakan di daerah tertentu saja.
Riuh peserta jalsah tetap terasa meski dilaksanakan di daerah masing-masing. Gegap gempita, keceriaan dan suka-cita jalsah sangat khas sehingga momen ini sangat dirindukan oleh anggota Jemaat Ahmadiyah di mana pun berada.
Jalsah salanah JAI awal tahun 2022 merupakan acara yang ditunggu para anggota meski pemberitahuan akan adanya acara dilakukan terkesan mendadak. Mungkin untuk alasan keamanan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Melihat kesuksesan jalsah salanah UK di tahun 2021 yang lalu, rupanya memberi inspirasi bagi pengurus besar JAI untuk melaksanakan kegiatan yang sama dan semoga bisa diterapkan di Indonesia.
Dengan menerapkan prokes yang ketat, setiap yang hadir di titik kumpul diharapkan sudah vaksin lengkap dosis. Selain itu, diterapkan pula aturan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak sesuai anjuran pemerintah agar acara ini berlangsung dengan lancar.
Bagi sebagian orang, menghadiri jalsah merupakan sebuah karunia dan keajaiban dalam hidup. Keajaiban demi keajaiban dapat dirasakan oleh beberapa orang termasuk bagi saya dan keluarga. Jalsah kali ini merupakan hadiah terindah, karena untuk pertama kalinya setelah menikah ini adalah pertama kalinya saya bisa mengikutinya dari awal sampai selesai selama 3 hari. Ini merupakan keajaiban yang saya rasakan, bagaimana Tuhan memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk menimba ilmu di acara ini tanpa gangguan dari sana-sini.
Jika jalsah diadakan tingkat nasional ataupun di daerah, biasanya saya tidak bisa mengikutinya karena tak punya untuk ongkos dan bekal selama 3 hari. Namun ketika keadaan ekonomi membaik karena saya mulai bekerja dan berpenghasilan, kendala datang dari kesibukan.
Baca Juga : Terkubur Karena Lupa Bersyukur
Setelah menikah, ketika kendala waktu tak menjadi masalah karena tidak terikat seperti pekerja maka kendala perizinan suami terjadi. Bukan karena suami tak mendukung untuk acara jemaat tapi lebih pada masalah teknis. Kami adalah keluarga sederhana yang menggantungkan harapan hidup kami dengan pekerjaan di pedesaan, hidup dengan bercocok tanam, memelihara hewan ternak seperti domba atau ayam sehingga sangat sulit bagi kami memberi waktu kami secara penuh untuk mengikuti jalsah.
Maka setelah menikah pun, meskipun jalsah dilaksanakan di daerah, saya tetap tidak bisa mengikuti acara secara utuh. Saya hanya bisa memilih waktu 1 hari full dari pagi sampai sore, kemudian pulang. Untuk kembali lagi ke tempat jalsah tentu akan ada biaya tambahan lagi.
Maka ketika mendengar akan ada acara jalsah salanah nasional dilakukan secara virtual, maka ada harapan besar bisa mengikuti acara secara penuh, apalagi ini acara yang sangat dirindukan oleh semua anggota. Acara secara virtual pun bukan tanpa kendala karena bisa terkendala kuota, jaringan dan antusiasme kita tentu berbeda jika dilakukan di rumah tidak seperti acara dilaksanakan secara tatap muka di titik kumpul.
Maka dengan berbagai macam pertimbangan yang matang, tetap menerapkan prokes sesuai anjuran pemerintah, saya sangat bersyukur ketika cabang kami akan memfasilitasi peserta jalsah di satu titik kumpul yakni di mesjid As-Saleh dan Madrasah Al Barokah yang bangunannya tepat di samping masjid. Dengan demikian, dapat terjangkau oleh jaringan Wi-Fi mesjid dan dapat memaksimalkan penerapan prokes selama acara berlangsung.
Keajaiban pun tidak hanya terjadi pada diri saya pribadi tetapi juga pada suami. Maka jalsah tahun ini merupakan karunia terindah bagi keluarga kecil kami. Ini merupakan peningkatan spiritual yang luar biasa bagi keluarga kecil kami.Besar harapan kami agar ini merupakan langkah awal yang baik agar kami bisa memperbaiki diri setelah acara jalsah salanah ini selesai. Amin.
Penulis: Munirah Sidiqah
Baca Juga : 4 Tingkat 5 Sempurna dalam Kemajuan Rohani