PERHIASAN DI ERA COVID-19

PERHIASAN DI ERA COVID-19

PERHIASAN DI ERA COVID-19

Islam Keren

May 28, 2020

Assalamu’alaikum sobat keren,

Ada awal dan akan ada pula akhir, segala puji bagi Allah, kita telah melewati hari-hari Ramadhan Mubarak 2020, semoga Allah Ta’ala meridhai ibadah kita. Aamiin.

Pandemik Covid 19 yang tengah mewabah membuat kita harus muhasabah. Keindahan dan elok dunia telah memalingkan wajah dari maksud hadir kita di dunia. Marilah kita membuang masa kelam yang telah berlalu, menggantinya dengan harapan akan ampunan dan pertolongan Allah yang Maha Tinggi. Terlebih kita telah melewati hari-hari indah di bulan Ramadhan, menghiasinya dengan berbagai amal ibadah, menjalankan hablum-minallah dan hablum-minan-nas.

Satu-satunya harapan yang tetap cerah hanyalah pertolongan Allah Ta’ala. …

“Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah kiranya cahaya kami bagi kami dan maafkanlah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S. At Tahrim:8).

Dan Allah tidak mengazab mereka selama mereka memohon ampun (Q.S. Al Anfal 34). Inilah Firman suci Allah Ta’ala, pengobat lara penghardik sengsara, rasa yang selalu ada jika manusia jauh dari Allah Ta’ala.

Tidak ada ketakutan dan juga kekhawatiran dalam sanubari mukmin hakiki. Karena usaha dan lakunya bersandar pada ibadah dan Ridha Tuhan nya. Meski demikian, kelembutan hati dan budi pekerti tetap menjadi jati diri. Hari-hari selalunya dihiasi dengan dzikir Ilahi. Apa yang terucap serasi dengan apa yang terjadi. Dengan senang hati disepertiga malamnya ia merintih dalam istighfar, memohon keselamatan dunia dan akhirat. Berkenaan dengan hal ini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as bersabda;

Istighfar dalam satu sisi memohon Allah Ta’ala untuk menutupi dosa-dosa yang dahulu. Pada sisi yang lainnya memohon taufiq dari Allah Ta’ala bahwa Allah Ta’ala dimasa mendatang menyelamatkannya dari dosa-dosa. Tetapi, istighfar tidak akan menjadi sempurna jika hanya dengan lidah, tetapi hendaklah dari hati. Panjatkanlah do’a dalam sholat dengan bahasa sendiri, hal ini juga perlu”. (Malfuzhat h.320 26 Juli 1901)

Manusia hendaknya banyak membaca istighfar untuk menjauhkan kelemahan-kelemahannya. Untuk menyelamatkan diri dari azab dan dosa. Istighfar adalah sebagaimana seorang tahanan membayar denda dan memerdekakan dirinya dari tahanan… (Al-Hakam jilid 5 No.18 h. 12-13 17 Mei 1901)

Di tengah pandemik yang telah menjadi polemik, ekonomi yang telah dibangun dengan susah payah, kini goyah, melemah seakan kehilangan arah. Marilah bangkit. Dimulai dengan istighfar. Memohon ampun, supaya Tuhan melimpahkan kebahagiaan dan kesejahteraan hakiki.

“Maka Aku berkata, mohonlah ampun kepada Tuhan mu; sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan lebat atas mu. Dan Dia akan membantu dengan harta dan anak-anak dan Dia akan menjadikan bagimu kebun-kebun dan akan menjadikan bagimu sungai-sungai (Q.S. Nuh 10-12)

Sebuah testimoni dari Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as berkaitan dengan istighfar bahwa: Seseorang memohon; bahwa: Hudhur, do’akanlah saya untuk mendapat keturunan. Beliau as bersabda: Kerjakanlah banyak istighfar. Dengannya dosa-dosa di maafkan. Allah Ta’ala juga memberi keturunan. Ingatlah, bahwa yakin adalah sesuatu yang besar. Orang yang sempurna dalam yakin, Allah Ta’ala menolongnya. (Al Hakam Jilid 5 No.4 h.11 31 Januari 1901)

Perhiasan terindah di tengah wabah adalah muhasabah, beristighfar kemudian memperbaiki dan memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak sesama makhluk Allah. In syaa Allah, semoga hari esok kita cerah dalam hati yang damai. Aamiin.

Penulis : Ahmad Ma’shum Kanz

[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *