Jadikan Sabar dan Sholat Sebagai Penolong
May 5, 2020
Assalamualaikum sobat keren,
Kesulitan dan ujian adalah sesuatu yang tidak akan pernah absen dalam dinamika hidup manusia. Ada yang kuat menghadapinya. Namun, ada juga yang membuatnya jatuh tidak berdaya, bahkan menjauhkannya dari Allah Ta’ala. Lalu apa solusi terbaik untuk menghadapi semua itu? Jawabannya adalah dua kata yakni Sabar & Sholat. Resep mujarab inilah yang dinasehatkan dalam kalam Ilahi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam QS Al-Baqarah ayat 154 :
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar“
Nabi kita Yang Mulia Rasulullah saw bersabda,
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin ; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” [HR. Muslim]
Hadits ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan bersyukur di kala kita senang dan betapa mulianya sabar di saat kita ditimpa musibah. Bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan seorang hamba.
Hz Abdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda : “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur.”
Jadi, keistimewaan seorang mukmin adalah bersyukur ketika mendapat kebahagiaan dan bersabar ketika mendapat cobaan. Artinya dalam berbagai kondisi dan keadaan, hati dan fikirannya senantiasa terpaut kepada Allah Ta’ala.
Pada hakikatnya Allah SWT menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Ada siang-malam, gelap-terang, susah-senang, dll. Artinya bahwa roda kehidupan selalu berputar. Tidak ada seorang pun yang akan terus menerus sedih meratapi nasibnya yang malang. Adakalanya dia pun bisa tersenyum dan merasa bahagia. Begitu pula orang yang nampaknya secara zahir serba berkecukupan, diapun bisa bersedih dan menangis ketika ditimpa ujian.
Mengapa demikian? Inilah penzahiran sifat Rahman dan Rahim Allah Ta’ala. Hikmahnya adalah supaya kita selalu mawas diri. Bagaimanapun kita adalah hamba Allah yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hanya Rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala saja yang akan mengangkat segala kesulitan dan penderitaan menjadi kebahagiaan yang hakiki.
Hz Masih Mauud as. telah menjelaskan betapa berharganya nilai sebuah karunia dan nikmat yang kadang kita anggap sepele. Beliau memberikan sebuah ilustrasi. ketika rasa haus melanda, maka kita akan merasakan betapa berharganya nilai seteguk air. Sehingga seorang kaya raya yang sedang musafir di padang belantara gurun pasir akan rela menukar hartanya dengan sebotol air minum untuk menghilangkan rasa dahaganya. Ketika seseorang merasa sangat lapar, maka dia akan sangat berterimakasih ketika ada seorang yg memberinya sepotong roti. Ketika dia sakit, maka betapa dia baru merasakan nikmatnya kesehatan. Inilah fenomena hidup yang kadang banyak orang tidak menyadarinya.
Huzur Al Khamis yang tercinta telah memberi tafsir yang begitu indah mengenai makna sabar dan sholat. Beliau bersabda ;
“Allah swt telah menasihatkan untuk berlaku sabar sambil tetap menunaikan salat. Salah satu arti dari perkataan sabar adalah : apabila seseorang mendapat suatu kemalangan ia tidak mengeluh melainkan tabah sambil menunjukkan perangai cerah. Ia tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak layak dan merupakan keluhan terhadap Tuhan Yang Maha Perkasa. Yang kedua artinya adalah : Harus tetap dan teguh dalam pendirian, menta’ati hukum-hukum Allah swt dan harus berserah diri kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan penuh tawakkal kepada-Nya. Yang ketiga adalah : Perintah Allah Yang Maha Kuasa harus tetap dipegang erat-erat dan harus berbuat sesuai dengan itu semua. Kemudian tidak boleh menyimpang dari apa yang telah Tuhan melarangnya. Allah swt telah memerintah kita untuk tidak melupakan shalat dan harus banyak memanjatkan do’a kepada-Nya didalam menghadapi ujian atau percobaan dan kesulitan itu”.
Dunia pada dasarnya adalah Daarul Amal. Tempat bagi kita untuk banyak beramal sholeh yang akan menjadi bekal kita untuk menghadapi kehidupan kekal di yaumul akhir kelak. Selain itu dunia pun disebut juga sebagai Daarul Mashooib (tempat musibah/ujian). Karena sesungguhnya dibalik ujian itu, seseorang akan membuktikan sejauh mana kwalitas kesabaran dan ketawakkalannya yang dengan perantaraannya akan turun ganjaran dan pahala dari Allah Ta’ala.
Dalam kehidupan ini, terkadang segala sesuatu berjalan sesuai keinginan kita. Do’a-do’a kita dikabulkan sesuai harapan. Namun terkadang juga, Allah menguji kita. Seakan permohonan kita tidak diqabulkan. Padahal Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Namun satu hal yang harus digarisbawahi bahwa seyogianya kita harus selalu Husnuzhon, berbaik sangka kepada Allah Ta’ala.
Wabah covid-19 yang sedang merebak saat ini adalah ujian bagi kita semua. Wabah ini telah menimbulkan berbagai dampak serius baik di bidang ekonomi, pangan, sosial budaya, agama, pendidikan dll. Bagi yang imannya lemah, bisa saja mereka menjadi putus asa, stress, kehilangan harapan & akal sehat. Tetapi bagi yang menjalaninya dengan mawas diri, sabar dan meningkatkan upaya rohani melalui sholat dan do’a, maka insya Alloh dia akan tetap tenang & tawakkal.
Ibnu sina, seorang filusuf muslim terkenal telah mengucapkan kata-kata bijak,
“Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan”
Jadi, ketika kita diperintahkan untuk bersabar maksudnya bukan berarti berdiam diri, tidak berbuat apa-apa (pasif), malas berusaha dan tidak melakukan ikhtiar lahiriah. Justru sebaliknya dia harus hadapi ujian ini dengan ikhlas, tetap semangat, tidak putus asa dan terus berikhtiar sampai batas maksimal sambil berdoa memohon turunnya rahmat Allah Ta’ala.
Pada hakikatnya sholat dan do’a sesungguhnya merupakan wasilah untuk menarik karunia & pertolongan Allah Ta’ala. Sebagaimana janji-Nya ;
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya”. (Q.S. Ath-Thalaq, 65 : 3-4).
Mengapa sabar dan sholat harus dilakukan secara bersamaan? Huzur Al Khamis ATBA telah menjelaskan bahwa ; “jika sabar saja (ikhtiar secara lahiriah) dan tidak diiringi do’a, maka orang itu akan disebut takabur. Segenap upayanya akan jauh dari keberkatan Allah. Begitupun jika hanya berdo’a saja tanpa diikuti ikhtiar, maka sama saja dengan menguji Allah Ta’ala”.
Ibarat orang yang tercebur kedalam sungai yang sangat dalam. Lalu dia mulai berteriak-teriak meminta tolong, sedang disana tidak ada seorang pun yang mendengarnya. Jika dia sendiri tidak berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan dirinya. Maka teriakan-teriakannya itu sama sekali tidak akan bermanfaat.
Huzur Al Khamis ATBA bersabda, “Apabila kita mencari perlindungan dan pertolongan Allah swt harus dilakukan dengan penuh sabar dan istiqamah yang sungguh-sungguh. Dan harus selalu diingat bahwa percobaan apapun yang dihadapi sifatnya hanya sementara.”
Dibalik kesulitan dan ujian pasti ada berbagai kemudahan yang sudah disiapkan Allah Ta’ala sebagaimana janji-Nya sebagai berikut ;
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyiroh, 94 : 6-7)
Oleh karena itu mari kita jadikan situasi ini sebagai momentum yang sangat tepat bagi kita untuk mempertebal iman dan tawakkal kita, menguatkan kesabaran kita dan tetap istiqomah dalam ibadah serta do’a-do’a kita. Semoga Allah Yang Maha Perkasa segera menzahirkan Rahmat dan Pertolongan-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Wa aakhiru da’wana ‘anil hamduliLlaahi Robbil’ aalamiin.
Penulis : Irfan Maulana
[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]