HIJRAH HAKIKI : MUTIARA YANG INDAH

HIJRAH HAKIKI : MUTIARA YANG INDAH

HIJRAH HAKIKI : MUTIARA YANG INDAH

Islamku Keren

June 3, 2020

hijab

Assalamualaikum sobat keren. Kali ini kita akan membahas soal hijrah hakiki.

Sobat keren, siapa sih yang tidak kenal dengan mutiara? Yups, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebuah permata berbentuk bulat dan keras, berasal dari kulit kerang mutiara; bening mencair di sudut-sudut matanya; sesuatu yang sangat berharga.

Ya, ketika seseorang telah mengenal bahkan memilikinya maka sedemikian rupa akan mencintai dan menjaganya. Setelah itu, biasanya memandang kepada benda-benda yang lain sesuatu yang rendah dan tidak ada nilainya lagi. Intinya sedemikian rupa ia tidak mau melihat sekilas pun pada benda-benda lain.

Kecintaan kepada mutiara itu sangat dalam sekali sampai-sampai jika sebentar saja tidak melihatnya maka hatinya menjadi gelisah dengan sendirinya.

Sobat keren, bagaimana ya perasaannya jika mutiara yang berharga itu hilang atau ada yang mencuri? Wah, pastinya dirinya akan sangat bersedih, kecewa & menyesal kenapa tidak menjaganya dengan baik, dan dibiarkan begitu saja, kenapa tidak ditempatkan di tempat aman lalu dikunci. Singkatnya timbul beragam pertanyaan dan penyesalan.

Hijrah Hakiki Adalah Mutiara

Nah begitu juga dengan hijrah hakiki. Ketika seseorang menjadikan hijrah hakiki ini sebagai mutiara yang indah dan berharga. Ketika dia berusaha untuk hijrah (dari akhlak yang buruk menuju kepada akhlak yang senantiasa berbuat kebaikan). Tatkala manusia hijrah (meninggalkan) kehidupan yang rendah (hina) serta benar-benar memisahkan diri dari kehidupan hina itu — seperti kulit ular yang ditinggalkan — maka keadaannya menjadi lain. Secara zahir dia tampak berjalan ke sana ke mari di muka bumi ini, makan, minum, dan hukum kudrat pun berlaku atas dirinya seperti orang-orang lainnya, namun walaupun demikian dia terpisah  dari dunia ini, dan dia mencapai kemajuan demi kemajuan. Singkatnya jika hjirah hakiki ini sebagai mutiara kita yang indah maka kita akan sedemikian rupa menjaga dan mencintainya agar  jangan sampai terlepas.

Sobat keren, kenapa Allah SWT memberikan ujian dan penderitaan kepada hijrah kita? Mengenai hal ini Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyampaikan: “Allah tidak memberikan penderitaan kepada manusia lantas agar dia meninggalkan agama, melainkan penderitaan­-penderitaan itu timbul supaya  langkah manusia semakin maju. Para sufi mengatakan bahwa pada waktu timbul cobaan maka langkah orang fasiq (durhaka) menjadi mundur, sedangkan langkah orang shalih  menjadi semakin maju ke depan.”

Baca juga : Bijak Menyikapi Normal Baru

Sobat keren,  bagaimana supaya hijrah kita tidak berbalik arah atau berhenti ? Ya,  untuk hal ini Imam Syafi’i memberikan tips yaitu jika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, maka berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti. It means setiap langkah kecil kita menuju Allah itu akan sangat berarti dibandingkan

Yuk Sobat Keren kita terus memperbaiki diri supaya ada perubahan baik dalam diri kita  sebagaimana firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’ad: 11)

Dan semoga kita berada di jalan Allah sebagaimana firman-Nya:

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 100)

Note : Jika postingan ini dirasa bermanfaat silahkan untuk menshare kembali.


Facebook


Twitter


Youtube


Instagram


Spotify

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *