Healing yang Sebenarnya

Healing yang Sebenarnya

“You deserve to be happy”

Banyak banget yang menggaungkan kalimat ini. Tujuannya baik sebenernya, supaya si galauers enggak sedih menghadapi kehidupan yang seringnya penuh masalah. Ya iya lah, kalau enggak ada masalah ga akan galau ‘kan?

Tapi tau nggak sih kalau masalah sebenernya ada manfaatnya juga buat kita. Kita jadi mencari solusi dan pastinya solusi terbaik itu minta sama yang Empunya hidup kita, sang Controller, Our Lord, Tuhan kita.

Anyway, sobat keren. Ngomong-ngomong soal bahagia, apa sih bahagia versi kamu?

Setelah dengar kalimat “You deserve to be happy”, apa sih yang terlintas di pikiran kamu?

Tentunya setiap orang beda-beda versi bahagianya. Ada yang bahagia kalau lihat komedi dan Kang Sule. Ada yang bahagia kalau sudah nonton drakor gara-gara kesengsem sama pemeran Han Ji Pyeong, atau terbayang-bayang storyline yang related abis sama hidup kamu, seakan-akan sedang jadi cast-nya, atau K-pop yang liriknya maknyus di dada.

Baca Juga :

Kiat Memperoleh Hidup Bahagia

Ada juga yang happy dengan lagu-lagu barat yang easy listening dan tentunya menggambarkan suasana hati, seakan-akan yang paling ‘ngerti kondisi saat ini ya lagu itu.

Apakah bahagia itu ketawa lepas, seakan semua masalah terbebas? Ataukah bahagia itu hilangnya apa yang sedang dipikirkan, seakan-akan hidup kita itu hanya happy ending-nya saja? 

Enggak salah kalau seseorang merasa happy setelah mendengarkan lagu kesukaan, atau merasa terhibur dengan drama favorit yang pastinya enggak mau ketinggalan. Tapi, kalau menjadikan hal itu sebagai satu-satunya yang bisa bikin happy, kayanya sih enggak tepat. Apalagi, sebagai seorang mukmin, orang yang beriman, orang muslim, merasa Islam yang artinya kita adalah orang-orang yang selamat. Lebih jauh lagi, orang yang shaleh, yang setiap gerakannya adalah amal shaleh yang Allah dan Rasul-Nya suka. 

Kamu pasti sering banget mendengar rukun iman. Nah, rukun iman pastinya bukan hanya kita hafal saja. Iman artinya percaya, dalam hal ini percaya kepada 6 hal yang menjadi rukun. Percaya kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir.

Kalau sudah percaya biasanya diapain? Apakah cuman percaya doang? Coba deh pikirin!

kalau sudah percaya sama satu sahabat, biasanya kita akan nyaman curhat sama sahabat itu kan? Kemana-mana bareng-bareng, seakan-akan hanya sahabat itu yang bisa dipercaya.

Nah, pernah enggak merasa kalau rukun iman yang dari dulu dihafal, sebenernya harus diperlakukan sama dengan sahabat yang paling kamu percayai, sehingga bisa jadi sumber kebahagiaan kamu, jadi sumber healing kamu. Amit-amit banget deh kalau sampe ‘ngaku rukun imannya adalah Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir, tapi yang jadi sohib adalah lagu, drakor, atau kpop. Jadi rukun iman kamu apa sebenernya?

Kok disambung-sambungin? Ya memang begitu seharusnya. Kalau kita percaya, kepercayaan adalah apa yang harus dipegang. Kepercayaan adalah apa yang dijalani dan jadi guidelines di kehidupan ini. 

Baca Juga :

Ujian  Penghantar  Kesuksesan

Jadi, apa sih the real healing yang bisa bikin kita bahagia? Tentunya bagi yang sudah merasakan kelezatan kasih sayang Allah dan keselamatan atas sunnah-sunnah rasul yang dicontohkan ke kita, juga ilmu yang enggak terbatas yang hanya ada pada Al-qur’an, kita pasti udah enggak butuh sumber healing lainnya.

Apakah setelah nonton drakor, dengar kpop, dan sumber healing fatamorgana itu masalah kalian raib? Bukankah hanya sementara saja kita ketawa dan seneng?

Apakah enggak pengin merasakan kebahagiaan abadi yang sumbernya berasal dari ketenangan hati, yang hanya bisa didapat dari kedekatan dengan Tuhan?

Masalahnya adalah kita jarang mau mencoba sumber healing yang sebenarnya bisa membuat benar-benar lebih tenang. Coba deh, mulai sekarang larinya ke Allah, Al-quran, hadis, dan sunnah, dan rasakan bedanya.

Seperti firman Allah swt dalam surah Al-Baqarah berikut:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153) وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ (154) }

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kalian mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya.”

Masih ragu? Masih tertarik dengan healing fatamorgana yang bikin sembuh sementara? Coba deh healing yang sesungguhnya. Istiqamah, ya. You will never know till you try! You will never have the real healing besides Allah.

Penulis: Mayang Asri Rahmatunisa

Baca Juga :

Kunci Keberhasilan Hidup Adalah Meningkatkan Rasa Syukur Dan Sabar

Share

One thought on “Healing yang Sebenarnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *