Bolehkah Seorang Muslim Merayakan Ulang Tahun?

Bolehkah Seorang Muslim Merayakan Ulang Tahun?

Salah satu budaya manusia saat ini yang menimbulkan banyak pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya dilakukan seorang muslim ialah merayakan hari ulang tahun. So sobat keren semua, kuy bahas ini! Boleh ga si ulang tahun dirayakan bagi seorang muslim?

Kontroversi

Banyak sekali ulama yang melarang perayaan ulang tahun sebab ia adalah budaya yang tidak diinisiasi oleh masyarakat muslim. Disisi lain malah banyak masyarakat kita justru merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang dikenal dengan tradisi Maulid Nabi. Meski demikian ada juga tokoh Islam yang mengizinkan perayaan ulang tahun dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.

Kaidah Fikih yang Asasi

Ada satu kaidah fikih yang diterapkan secara global yang ingin penulis singgung yakni:

“Hukum asal dari segala sesuatu adalah mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan keharamannya.”

Maka dalam konteks merayakan ulang tahun. Apakah ada dalil syar’i berupa ayat Quran atau hadis Nabi yang menyatakan perayaan ulang tahun adalah terlarang? Sejauh pengamatan penulis, tidak ada. Sedang merayakan ulang tahun adalah tradisi kuno yang ada jauh sebelum Nabi lahir. Besar kemungkinan masyarakat Arab termasuk Nabi mengatahui tradisi ini melekat dalam bangsa-bangsa lain termasuk negara adidaya kala itu, Kekaisaran Romawi. Namun Nabi tak lantas menyatakan haram meski tidak juga beliau melakukannya. Maka pada dasarnya kaidah fikih diatas itu berlaku, yakni mubah atau boleh dilakukan.

Syarat dan Ketentuan

Ok boleh tapi,

  1. Tidak diiringi perkara atau amalan yang dilarang (jelas haram) menurut hukum Islam seperti minum minuman memabukkan, makan daging babi , konsumsi narkoba dll.
  2. Tidak diiringi tindakan bid’ah yakni ritual amalan keagamaan yang tidak berdasar pada Sunnah dan Quran.
  3. Tidak berlebih-lebihan, cukup sekedarnya dengan sederhana.

Selama hal-hal itu dilakukan, maka tidak ada alasan untuk mengharamkan perayaan ulang tahun yang sekedar makan bersama dengan keluarga baik kue atau bukan sebagai tanda syukur atas kehidupan dan kesehatan yang Allah berikan.

Amalan yang Dapat Dilakukan di Hari Ulang Tahun

Lebih dari sekadar perayaan secara jasmani coba lakukan juga amal soleh khusus di hari itu sebagai tanda syukur kita. Berikut ini diantaranya:

  1. Sedekah dan membantu orang lain.
  2. Ibadah nafal seperti shalat Tahajjud dll.
  3. Banyak bersyukur salah satunya dengan banyak memanjatkan hamdalah.

Hd Khalifatul Masih V aba menyampaikan,

“Tidak ada salahnya untuk merayakan hari ulang tahun anak dan memotong kue di dalam rumah sendiri dengan anggota keluarga asalkan tidak ada campuran bid’ah, pemborosan atau amalan-amalan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Meski demikian, pada saat yang sama seseorang tersebut juga harus memberikan sedekah di jalan Allah, dan anak-anak tersebut haruslah diperintahkan untuk melaksankan ibadah-ibadah nafal secara khusus pada hari itu dengan tujuan untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala karena telah menganugerahkan kepada mereka kehiduan yang sehat dan untuk memohon karunia-Nya bagi kehidupan selanjutnya.” (Surat Hudhur V aba 20/10/2022 kepada Dar-ul-Qadha Qadian).

So tidak mengapa merayakan ulang tahun dengan sederhana bersama keluarga dan memotong kue-kue yang enak di hari berbahagia itu.

Baca juga: Halloween: Perspektif Sejarah

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *