Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap sabar saat di caci, diejek, difitnah, sebaliknya juga bersikap rendah hati saat disanjung?
Bersikap biasa ketika diberi kekayaan, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin, mMenggunakan pakaian yang sederhana, tanpa menunjukkan pakaian yang mewah. Memiliki teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisinya.
Orang seperti ini mungkin sudah jarang ditemukan di muka bumi ini. Tapi, carilah mereka dan jadikan mereka sahabat sejati. Tapi jika kamu tidak menemukannya, maka jadikanlah kita menjadi mereka.
Menangis dalam kepayahan adalah suatu kesabaran. Bersabarlah akan cobaan di dunia, karena cobaan di dunia tidak sebanding dengan cobaan di akhirat. Dengan sabar, ujian dan musibah menjadi bernilai di sisi Allah.
Baca Juga :
“Fa Shabrun Jamiilun”, Indahnya Hidup Dengan Sabar
Allah swt berfirman :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابِ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az- Zumar: 10)
Maka dari itulah kita harus menanamkan kesabaran dalam diri dan hati kita yang paling dalam, karena dengan sabar hidup kita menjadi damai, aman, tentram serta tidak akan ada kekacauan di muka bumi ini.
“untuk mendapatkan apa yang kamu suka pertama kamu harus sabar dengan apa yang kamu benci (Imam Al ghazali)
Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan. Sabar terhadap orang lain adalah cinta, sabar terhadap diri sendiri adalah harapan, dan sabar terhadap Allah merupakan keyakinan.
Setiap dugaan dan ujian yang mendatang, jika kita ikhlas dan sabar maka Allah akan datangkan hal-hal yang menggembirakan tanpa disangka-sangka.
Latihlah diri dengan akhlak yang mulia seperti sabar, lemah lembut dan pemaaf. Kawal dan kuasai diri ketika didatangi perasaan marah, yaitu dengan mengingat akibat buruk yang akan menimpa dan kelebihan pahala orang yang menahan marah.
Jangan pernah meremehkan kebaikan. Bisa jadi seseorang masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya. Tapi bisa jadi karena akhlak baiknya & SABARnya ia ketika musibah datang melanda. (KH.Maimun Zubair).
Penulis: Nurul Nusrat Jehan
Baca Juga :