Hanya Dia Yang Memberimu Arti

Hanya Dia Yang Memberimu Arti

Hanya Dia Yang Memberimu Arti

R. Mutia Siddiqa Muhsin

Maret 23, 2019

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sobat keren, Hiruk pikuk kesibukan dunia ini, tanpa disadari, mulai menyamarkan tujuan penciptaan manusia yang sebenarnya. Padahal, dalam surat Adz Dzariyat Ayat 56, Allah SWT berfirman,

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-KU” 

Ya, sebaris firman Tuhan ini sejatinya dapat mengingatkan kembali para manusia untuk kembali kepada tujuan hidup sebenarnya. Namun apa daya rentetan kesibukan seolah menjadi alasan.

Miris memang, namun itulah fenomena yg kerap terlihat oleh mata. Rutinitas menggerogoti diri, sejenak melupakan Sang Khalik Pemilik semua yang ada dimuka bumi. Ketika euforia kebahagiaan duniawi menyelimuti, rasanya sosok Sang Khalik pun mulai tersamarkan. Alih – alih bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan, diri malah diliputi kesombongan hingga keakuan, bahwa segalanya adalah hasil perjuangan dan kerja keras diri sendiri. Lalu, kapankah akan mengingatnya, kembali kepada apa yg diharapkan-Nya? Mungkin, ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, ketika dunia mulai meninggalkan, pilihannya ada pada Tuhan Sang Penentu segalanya. Kepadanya berserah dan kembali, memohon ampun atas segala kekhilafan. Lalu, apakah Tuhan murka ketika sudah puas menyelami kefanaan dunia tanpa mengingat – Nya dan mencoba kembali setelah hati terpuruk dan tersakiti? Tidak, Allah dengan welas asih merangkul hamba – hamba yang kembali kepada – Nya. Tetap mendampinginya dan menyayanginya, sebagaimana janji Allah Taala dalam Surah Al – Baqarah ayat 160 :

“Kecuali orang – orang yang bertobat, memperbaiki diri, dan menyatakan kebenaran dengan jelas, maka mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Aku Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang”

Begitu besarnya rasa sayang yang Allah Taala berikan, tidak ada bandingannya dengan manusia mana pun dimuka bumi ini. Rasanya, sudah tidak pantas bergantung hingga menangguhkan hidup pada manusia lain. Merasa hidupnya ada di tangan manusia lain. Manusia lain seketika dapat memberi kebahagiaan, namun seketika itu juga dapat pula menyakiti tanpa alasan yang pasti. Hanya Tuhan lah yang memberi arti. Kebahagiaan hingga kesedihan diberikan – Nya dengan serentetan arti dan hikmah dalam hidup ini. Apalagi yang hendak dicari, Tidakkah Allah Cukup bagi hamba-Nya?

[DISPLAY_ULTIMATE_PLUS]

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *